Senin, 10 Agustus 2009

Kurikulum DKV / Diskomvis

Bulan Juli-Agustus 2009 saya menerima banyak permintaan dari berbagai daerah seputar Kurikulum model KTSP, Silabus, dan RPP untuk kompetensi keahlian DKV / Diskomvis / Desain Komuniukasi Visual.

Saya agak repot menjawabnya. Pertama, kurikulum KTSP yang di dalamnya memuat silabus semua mata pelajaran dan Rencana Pembelajaran sesungguhnya dirancang sesuai dengan kondisi sekolah, termasuk kemampuan siswa, aspek sosial budaya setempat, potensi daerah, fasilitas yang dimiliki sekolah, tenaga pendidik, dukungan DU/DI dan Komite sekolah, dan aspek pendukung lainnya. KTSP ibarat masakan. Orang Jogja suka masakan yang manis, orang Padang suka pedas, orang Sunda suka lalapan, dst... Maka kurikulum di sekolah kami (Yogyakarta) belum tentu cocok untuk diterapkan di Mataram, Bangka, Kaltim, Lampung, dan Sumbar....

KTSP idealnya disusun sendiri oleh sekolah bersangkutan dengan melibatkan guru, kepala sekolah, komite sekolah (DU/DI, dan konselor. Nah, bagi kawan-kawan yang membutuhkan Kurikulum DKV, Seni Lukis, Seni Patung, Animasi, Kria Keramik, Kria Kayu...., kami siap diundang sebagai pendamping dalam workshop penyusunan/pengembangan kurikulum model KTSP yang sudah harus diberlakukan paling lambat pada tahun akademik 2009/2010.